
Bengkulu, 18 Februari 2025–STIKes Sapta Bakti sukses melakukan kegiatan penyuluhan dengan tema “Pengolahan Sampah dan Pemanfaatan Sampah pada Masyarakat” dalam rangka implemtasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu. Acara ini disambut antusias oleh puluhan warga yang hadir untuk mendapatkan wawasan baru terkait pengelolaan sampah secara efektif dan bernilai ekonomis.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memilah, mengolah dan memanfaatkan sampah agar lebih ramah lingkungan serta memiliki nilai guna. Para peserta mendapatkan pemaparan materi yang menekankan bahwa pengolahan sampah harus dimulai dari diri sendiri dengan langkah sederhana seperti memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna. Pemilahan sampah dimulai dari memisahkan sampah organik, anorganik dan B3, setelah itu teknik pengolahan sampah organik menjadi kompos serta cara mendaur ulang sampah anorganik menjadi produk kreatif dan bernilai jual.
Salah satu peserta, Ibu Eni (45) mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. “Kami jadi tahu bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga dengan lebih baik. Biasanya sampah makanan dan plastik langsung dibuang, ternyata bisa dimanfaatkan untuk hal lain,” ujarnya.
Selain penyuluhan, kegiatan ini juga melakukan sesi demonstrasi praktik langsung, dimana masyarakat dapat mencoba sendiri bagaimana cara mengolah sampah menjadi barang yang lebih berguna. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan besar muncul dari kegiatan ini, salah satunya adalah agar masyarakat mulai membiasakan diri untuk memilah sampah sebelum dibuang. Dengan memilah sampah organik dan anorganik, masyarakat dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar.
Selain itu, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan sampah yang masih bisa digunakan. Contohnya, sampah plastik dapat diolah menjadi kerajinan tangan, tas atau dompet, sedangkan sampah organik dapat dijadikan pupuk alami untuk tanaman. Dengan begitu, sampah tidak hanya menjadi limbah, tetapi juga bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
Pemerintah setempat juga diharapkan dapat mendukung upaya pengelolaan sampah dengan menyediakan fasilitas pemilahan sampah dan tempat pengolahan sampah yang memadai. Dengan adanya dukungan ini, masyarakat akan lebih mudah dalam menerapkan kebiasaan mengelola sampah dengan baik.
Kegiatan PKL ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat dan diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Kelurahan Malabero dan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran lingkungan yang lebih baik. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pihak terkait, pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan lebih efektif, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan nyaman untuk ditinggal.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor